Our story

Sejarah Kerawang

.....................
Sejarah Kerawang Gayo

Masyarakat Gayo lues dan Aceh Tengah merupakan masyarakat yang hidup tak terlepas dari unsur kesenian baik seni dalam bentuk gerakan ataupun kesenian dalam bentuk pakaian yang dipakai dalam kehidupan seperti kerawang. Kerawang merupakan motif hias tradisional suku Gayo yang memiliki makna khusus dalam budaya mereka. Ini adalah karya seni rupa yang menjadi identitas masyarakat Gayo dan masih dijaga hingga sekarang. Kerawang sering digunakan dalam pakaian, peci, rumah adat, dan lainnya. Awalnya, Kerawang digunakan sebagai pakaian adat untuk orang-orang dengan gelar tinggi di suku Gayo seperti imem dan reje. Motif Kerawang juga hadir dalam tarian, upacara resmi, dan pernikahan di masyarakat Gayo. Kerawang Gayo memiliki berbagai motif, nama, dan filosofi terkait nama motif itu sendiri, Meskipun ada kesamaan dengan Tanoh Gayo, budaya dan adat yang terkandung dalam kedua kabupaten yaitu Gayo Leus dan Aceh Tengah berbeda karena perbedaan dalam bahasa, tradisi, dan lainnya.
Kerewang Gayo adalah istilah yang berasal dari kata “iker” (pikiran) dan “rawang” (ramalan). Ini merujuk pada ramalan pikiran yang digunakan dalam pemahaman tradisi dan budaya suku Gayo. Penambahan kata “Gayo” mengacu pada identitas suku Gayo.
Kerawang Gayo pertama kali dibuat pada saat pembangunan rumah Reje Linge. Berikut hasil wawancara dengan Bapak Bentara salah satu tokoh Majelis Adat Gayo menyatakan hal yang berkaitan dengan Kerawang Gayo:
“Sejarah Kerawang Gayo, dimulai ketika membuat rumah reje. Hari pertama ketika rumah reje diresmikan reje bertanya kepada tukang yang membuat rumah tersebut “apa tidak bisa lagi kalau rumah ini dibuat lebih bagus lagi?” pas waktu itu bangunlah permaisuri membuat motif pertama kemudian bangun reje, imem, petue, perwakilan rakyat dan yang menggabungkan atau menjahit pertama motif-motif tersebut menjadi satu motif yang indah adalah Alm Bapak Abdullah pada tahun 1970” (Wawancara dengan Bapak Bentara di kantor Majelis Adat Gayo (MAG) tanggal 21 Juni 2021) (Rosdiani, April 2022).
Sejarah Kerewang Gayo dimulai ketika nenek moyang suku Gayo menciptakannya. Kerewang adalah hasil pemikiran pemangku adat, yang meramalkan dan mempertimbangkan simbol-simbol sebelum membuat motif-motif yang dianggap sebagai simbol-simbol, yang kemudian disebut sebagai “karawang”. Simbol-simbol ini diukir pada kayu dan dirajut dalam seni. Kerawang berkembang menjadi seni bernilai tinggi yang diterapkan pada berbagai objek sehari-hari. Warna dasar Kerawang Gayo adalah hitam, dengan motif campuran merah (berani), putih (suci), hijau (kejayaan dan kerajinan), dan kuning (hati-hati).

pesona kain kerawang gayo

Warna dalam Kerawang Gayo

Kerawang Gayo memiliki palet warna yang khas, dan masing-masing warna memiliki makna dan arti tertentu dalam konteks budaya masyarakat Gayo. Berikut adalah makna dari warna-warna yang digunakan dalam Kerawang Gayo:

  1. Hitam (Item) : Warna hitam melambangkan bumi dan merupakan simbol hasil dari keputusan adat. Ini mencerminkan aspek keadilan dan keputusan yang diambil oleh komunitas dalam kerangka tradisional.
  2. Merah (Ilang): Merah melambangkan sifat “musidik sasat,” yang berarti penuh keberanian dalam berinfak dan menegakkan kebenaran. Merah juga bisa menggambarkan semangat dan keberanian dalam menjalani kehidupan.
  3. Putih: Warna putih adalah simbol kesucian dalam tindakan lahir dan batin. Ini mencerminkan konsep “sunet,” yang mengacu pada kemampuan membedakan antara baik dan buruk, serta aspek kesucian dalam perilaku.
  4. Hijau (Ijo): Hijau adalah simbol musyawarah dan juga menggambarkan kejayaan serta tekad dalam hidup. Warna hijau mencerminkan semangat berunding dan musyawarah dalam mengambil keputusan.
  5. Kuning: Warna kuning menggambarkan sifat “musuket sipet,” yang berarti penuh pertimbangan. Ini juga merupakan simbol kekuasaan dan perlindungan, terutama terkait dengan peran pemimpin atau raja dalam melindungi rakyatnya.

Penggunaan warna-warna ini dalam Kerawang Gayo mencerminkan watak masyarakat Gayo yang berani, rajin, teliti, dan memiliki prinsip yang kuat. Selain sebagai elemen dekoratif dalam kerajinan, warna-warna ini juga mengandung nilai-nilai filosofis yang dalam dan penting dalam budaya masyarakat Gayo.

© 2023 · Kerawang Gayo

wpChatIcon